Jakarta, TopAndalas – Kepala BPOM DR. Ir Penny Kusumastuti Lukito, MPC dalam Konferensi Pers Informasi Kelima Hasil Pengawasan BPOM terkait Sirup Obat melalui saluran youtube BPOM RI hari ini minggu (23/10/22), turut hadir ibu Plh deputi 1 dan para pakar yang hadir secara ofline dan online.
Dilansir dari CNBC Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan hasil sampling pengujian dari 5 dari 26 obat sirup menujukkan adanya kandungan pencemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) yang melebihi ambang batas.
Adapun, 26 obat sirup tersebut diambil dari 39 produksi (batch) dari masing-masing.
Kepala BPOM Penny K. Lukito menuturkan obat-obat tersebut adalah Termorex Sirup, Flurin DMP Sirup, Unibebi Cough Sirup, Unibebi Demam Sirup dan Unibebi Demam Drops.
“Dari 3 perusahaan, namun ini perlu ditambahkan lagi. Jadi ini kita kembangkan lagi,” katanya.
Jadi ada, Termorex sirup obat demam dari PT Konimex sebelumnya dinyatakan tidak aman, tetapi dikembangkan dari batch lain yang berbeda ternyata aman.
Alhasil, untuk obat ini, Penny mengungkapkan penarikannya hanya dilakukan untuk batch tertentu.
“Karena didapatkan di batch lainnya tidak melebihi ambang batas,” ujarnya.
Kemudian, BPOM menemukan hasil uji cemaran EG dan DEG bukan mendukung pernyataan bahwa obat sirup memiliki keterkaitan pada gagal ginjal akut pada anak.
“Karena tugas kami menunjukkan mana yang memenuhi standar, aman
dan mana yang melebihi standar dan tidak aman. Hanya itu saja,” ungkapnya.
(HA)